Dalam pencariannya, dewa kehancuran bertemu dengan bangsa saiya terakhir, son goku dan kawan-kawan. Son goku yang dalam movie baru sampai super saiya 3 dengan mudahnya dikalahkan. Begitu juga dengan vegeta yang lainnya. tapi oleh bantuan Shenron, Son Goku mendapat kekuatan baru yang luar biasa. Son goku berhasil menjadi dewa bangsa saiya. Tapi meski demikian, dewa kehancuran masih terlalu kuat sekalipun untuk ditandingi. Son goku dikalahkan. Dan bumi dihancurkan dengan satu serangan.
Bettle of Gods merupakan salah satu anime movie dragon ball yang sukses dipasaran. Meski judulnya terdengar fantastis tapi anime movie ini tidak memperlihatkan banyak adegan pertarungan. Namun bukan berarti anime movie ini kekurangan daya tariknya. Justru, ada banyak pesan moral yang bisa ditawarkan dalam movie kali ini. Berikut beberapa diantaranya.
- Tentang yang Terkuat dari yang Terkuat
Siapakah tokoh terkuat di muka bumi dalam anime dragon ball? Son goku? Buu? Uub? Vegeta? Gohan Goten? Trunks? Bisa jadi salah satu diantara manusia saiya. Sewaktu musuh-musuh terkuat datang, para bangsa saiyalah yang berjuang keras menyelematkan bumi. Tapi ada satu hal yang menarik. Sekalipun Son Goku, Vegeta, Gohan, Goten, dan Trunks bisa menghancurkan bumi dengan serangan terkuat mereka, bangsa saiya ini selalut tidak bisa berkutik jika berhadapan dengan istri dan ibu mereka.
Son Goku yang kuat tak pernah bisa berkutik di depan Chi-chi, istrinya. Bagi Son Goku istrinyalah yang terkuat di alam semesta. Dia bisa melawan para dewa tapi tidak untuk chi-chi. Hal yang sama berlaku untuk Gohan. Bahkan setelah menikah, perempuan yang dia takuti bertambah. Yaitu istrinya, Videl.
Goten dan trunks juga begitu. Bahkan untuk goten, ketika dimasuki baby, baby mampu merasakan perasaan tertekan yang sangat kuat ketika bertemu dengan chichi. Dia bahkan bisa merasakan bagaimana kuatnya pengaruh chichi pada goten.
Untuk Vegeta, mungkin dia memang tidak pernah memperlihatkan rasa takutnya pada Bulma karena kebanggannya, tapi tidak untuk anak perempuannya, Bra. Bra adalah satu-satunya orang yang tidak bisa dia tolak permintaannya sekalipun dengan kebanggannya sebagai Pangeran Saiya.
Selalu ada orang terkuat di atas orang terkuat.
Dalam Battle of Gods, penjelasan ini ditambahkan lagi. Sekali pun Dewa Kehancuran adalah yang terkuat di semesta, tapi dia masih merasa kemungkinan adanya yang lebih kuat dari dirinya sendiri. Di semesta di luar semesta ke tujuh, bisa saja masih ada orang yang lebih kuat darinya.
2. Tentang Kekuatan Terkuat.
Jurus apa yang paling terkuat dalam anime Dragon ball ? Kamehameha? Bisa jadi. Jika kamehama dikeluarkan dalam mode super saiya 4, maka sebuah planet bisa luluh lantah dalam satu serangan. Tapi sebenarnya bukan itu kekuatan terkuat dalam anime karya akira toriyama ini. Kekuatan terkuat dalam anime ini adalah semangat. Cell, Buu, bahkan Bola Naga Satu hanya bisa dikalahkan dengan bola semangat yang dikumpulkan dari semangat semua orang yang ada di bumi.
Tapi ternyata bukan hanya semangat yang bisa menjadi kekuatan terkuat. dalam Battle Of Gods, dijelaskan lagi salah satu diantaranya. Kekuatan terkuat itu adalah kekuatan untuk melindungi sesuatu yang dicintai. Perbedaan kekuatan antara Vegera dan Dewa Kehancuran, sangat besar, tapi ketika melihat Bulma dipukul oleh Dewa kehancuran, Kekuatan Vegeta menjadi berlipat ganda,
“Kau memukul Bulma ku,” Vegeta berteriak sekuat tenaga lalu berubah menjadi super saiya. Meski itu tidak cukup mengalahkan Dewa Kehancuran tapi Goku mengaku bahwa pada kondisi itu, Vegeta melampaui kekuatannya.
3. Menemukan Sisi Kemanusiaan dalam Battle of Gods
Inilah inti tulisan ini. Dalam movie kali ini, dijelaskan bahwa untuk menjadi dewa super saiya guna mengalahkan dewa kehancuran, Son Goku harus mendapatkan bantuan dari lima manusia saiya yang berhati bersih. Son Goku berhasil meningkatkan kekuatannya dengan kekuatan ini, tapi meski telah menjadi dewa ada satu hal yang membuat Son Goku tidak senang. Dia tidak bisa melakukannya semuanya sendiri.
“Ini sebuah dunia dimana aku tidak bisa sendiri.”
Son Goku ingin mengatakan bahwa sekalipun dia bisa menandingi Dewa Kehancuran dia tetap tampak tidak sebanding karena Son Goku melakukannya bersama temannya sedangkan Dewa Kehancuran tidak. Seharusnya dengan kebanggannya, Son Goku harus bertarung melawan Dewa Kehancuran dengan kekuatannya sendiri.
Apa yang sebenarnya dikatakan Son Goku?
Ada perbedaan nyata antara Dewa dan Makhluk. Dan itulah yang disadari oleh Son Goku. Dewa bisa melakukan hal yang diinginkannya sendiri-tanpa bantuan yang lain, sedangkan Son Goku butuh bantuan yang lainnya. inilah perbedaan nyata antara Dewa kehancuran dan Son Goku, sekalipun Son Goku bisa menandingi jutsunya.
Melawan Dewa barangkali berlebihan tapi sekali lagi harus diingat, ini adalah anime yang serupa mitos. Jika kita memaksakan semua aspek rasional dalam setiap ceritanya maka kita tidak akan bisa mengambil sesuatu darinya. Anime sebagaimana mitos bekerja dengan cara berbeda dengan sains dalam memengaruhi pembacanya (temasuk juga menonton). Kita terlebih dahulu harus membuka diri terhadap mitos (anime), sebab jika tidak, pesannya akan tetap gelap tak tertembus. Meski sering tidak rasional, anime dan mitos menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan atau kebenaran dengan cara berbeda. Ini barangkali mirip dengan yang Seno Gumira Ajidarma katakan,
“Ketika Jurnalis dibungkam, sastra harus bicara.” Kalau jurnalistik berbicara tentang data atau fakta-fakta, maka sastra berbicara tentang nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan nilai-nilai universal lainnya tanpa harus terikat ketat dengan fakta atau data-data.
Kembali ke Battle of Gods mengenai perbedaan antara dewa kehancuran dengan Son Goku. Sekali lagi, sekalipun bisa menandingi jutsu dewa kehancuran, Son Goku tetap tidak puas dengan alasan tadi. Jika kita mencoba menarik lebih lanjut perbedaan itu barangkali kita sampai di titik berikut.
- Dewa itu unik, tidak butuh bantuan apapun untuk melakukan apapun yang Dia inginkan.
- Dewa berbeda dengan ciptaannya.
- Antara ciptaan dibuat lagi perbedaan yang saling membatasi satu sama lain.
- Karena saling membatasi, antara ciptaan itu harus saling bekerjasama untuk mengatasi kelemahannya.
Kira-kira, poin keempat inilah yang dimaksud Son Goku. Dia suka bekerja sama dengan temannya tapi ketika menghadapi Dewa Kehancuran itu justru menunjukkan kelemahannya sebagai makhluk yang tidak bisa sendiri.
4. Kebanggan sebagai manusia.
Salah satu hal menarik dalam movie kali ini adalah bahwa penonton akan berkesempatan melihat Vegeta, pangeran Saiya yang dipenuhi kebanggaan itu, melakukan hal konyol di depan semua keluarga dan temannya. Ini tentu saja sangat kontras dengan sifat Vegeta yang sebelumnya digambarkan tidak akan melakukan hal-hal bodoh. Tapi di depan Dewa Kehancuran, demi melindungi orang-orang yang dicintainya, Vegeta rela membuang harga diri yang sangat dijaganya itu.
Apa yang bisa dipetik dari sini?
Pertama, kebanggaan diri tidak berlaku di depan Dewa. Ketika bertemu dengan sosok yang sangat perkasa, kuat, maka harga diri tidak ada gunanya. Kita harus rela melakukan apapun, sebab justru Dewa itulah pemilik kebanggaan itu. Dewa itu sendirilah pemilik jubah kebanggan. Dan sebesar apapun kebanggan diri, sekali lagi itu tidak berlaku di depan Dewa yang memiliki kekuatan yang lebih besar ( seharusnya tak terhingga, tapi dewa di dragon ball tidak seperti itu).
Kedua, kebanggan diri akan lebur demi sesuatu yang dicintai. Tidak ada gunanya kesombongan di ranah ini. Untuk melindungi sesuatu yang sangat berharga, maka harga diri tidak ada lagi gunanya. Itu karena perasaan cinta jauh lebih berharga daripada harga diri itu sendiri. Ini adalah ranah dimana ego harus lebur.
Jadi apa yang tersisa untuk manusia?
Mengenai ini, ada percakapan lain yang menarik antara Son Goku dan Dewa Kehancuran saat mereka tengah bertarung.
“Rasa kebanggaan itulah kelemahanmu,” Dewa Kehancuran memberi tahu Son Goku.
“Itu tidak benar,” jawab Goku, “Vegeta punya rasa harga diri yang lebih besar dariku.”
“Tapi dia membuangnya demi melindungi semua orang,” ujar Dewa Kehancuran.
“Aku tahu,” Goku kembali menjawab. “Dia membuang kehormatannya sebagai pangeran Saiya, tapi bukankah itu menakjubkan? Itu justru membuatku lebih kagum padanya.”
“Jadi apa kau juga membuang harga dirimu untuk ini?”
“Begitulah.” Lalu pertarungan pun kembali dilanjutkan.
Penutup: Kebanggan yang Tersisa Untuk Manusia
Mekipun judul anime movie ini terdengar fantastis tapi bukan berarti alur ceritanya mengerikan, atau menegangkan. Anime movie kali ini justu sangat menyenangkan. Ada banyak kekonyolan di dalamnya. Selain kekonyolan yang dilakukan Vegeta, masih ada kekonyolan lain yang dilakukan oleh Trunks, Gotenks, Son Goku, bahkan Dewa Kehancuran itu sendiri. Sekalipun Dewa kehancuran bisa menghacurkan planet galaksi dalam sekejap, tapi dia dikemas dengan kepribadian yang sedikit kekanak-kanakan. Dia mengikuti acara ulang tahun Bulma dan berdebat seperti anak-anak dengan Buu. Dia bahkan berniat menghancurkan Bumi hanya karena Buu tidak mau berbagi “puding” dengannya. Dia juga sempat dikatai bodoh dan ditampar oleh Bulma.
Oh ya, tapi ada satu hal hampir terlupakan. Dewa Kehancuran memiliki pelayan yang tidak kalah kocaknya, yang bernama Whis. Dia menyukai semua makanan yang ada di bumi. Tapi ada sesuatu yang unik dari Whis. Sekalipun Whis terlihat seperti pesuruh Dewa Kehancuran, tapi sebenarnya Whis lah orang terkuat di alam semesta ke 7 (dianime ini diceritakan ada 12 semesta). Whis adalah guru dari Dewa Kehancuran. Namun meskipun terkuat Whis bukanlah seorang penghancur. Dia malah bertugas melayani Dewa Kehancuran untuk menenangkannya. jika Dewa Kehancuran sudah kelewat batas, menghancurkan apapun tanpa pikir lagi, Whis-lah yang bertugas untuk menghentikannya.
Barangkali ada maksud tertentu yang Akira Toriyama ingin sampaikan dari tokoh Whis. Tapi tulisan ini akan ditutup dengan kembali membahas masalah kebanggaan. Kebanggan yang tersisa untuk manusia?
Son Goku mengatakan kalau dia menjadi lebih kagum dengan Vegeta karena rela membuang harga dirinya sebagai pangeran demi melindungi orang lain. Dari Sini Son Goku mencoba meniru Vegeta. Son Goku juga rela membuang harga dirinya demi bertarung melawan Dewa Kehancuran. Tapi apakah tidak ada lagi yang tersisa?
Sebenarnya tidak. Yang ada hanyalah, Song Goku membuang kebanggan dirinya menuju kebanggan yang lainnya. sewaktu Vegeta membuang kebanggannya demi melindungi orang lain, Son Goku sadar kalau disaat yang sama Vegeta mendapat kehormatan baru sebagai orang yang rela mengorbankan diri demi orang lain. Inilah yang coba ditiru Son Goku. Tindakan Vegeta barangkali terlihat rendah bagi beberapa orang, tapi bagi orang-orang yang dia selamatkan, Vegeta akan mendapatkan kehormatan baru.
Kehormatan sebagai manusia justru baru bisa dicapai ketika manusia rela mengorbankan ego individunya. Manusia itu lemah, jauh dari kesempurnaan, tapi mereka masih rela melakukan sesuatu bahkan kalau perlu mengorbankandiri demi menyelamatkan orang lain. bukankah itu hebat? Disaat manusia dihinggap kelemahan dan ketikdasempurnaan, manusia masih bisa mengorbankan diri demi keselamatan orang lain. Hal ini, tentu saja sebuah kehormatan besar yang bisa didapatkan manusia yang barangkali malaikat sekalipun tidak bisa mendapatkannya.
Manusia yang paling baik, yang paling terhormat, adalah mereka yang masih bisa bermanfaat bagi orang banyak sekalipun dengan berbagai keterbatasannya.